Mungkin sepanjang hidup emang saya ditakdirkan punya nama alias. Dan karena dari dulu saya anaknya pasrah dan ga gampang marah,jadi keterusan hingga kini. Tapi yaa ada suka-dukanya deh,terutama untuk mengingat teman..
Berhubung saya sepertinya mengidap short-term memory,udah lupa aja berapa banyak temen yg saya kenal dari TK. Kalo dari wajah sih familiar,tapi kalo salah sebut nama kan berabe. Nah,di sinilah nama alias berjasa. Karena panggilan sayang saya dari temen sd,smp,sma,dan psm itu beda semua dan dengan latar belakang yang berbeda pula [What kind of life would I be~] maka saya bisa mengerucutkan identitas teman yg terlupakan itu,terus bahas topik yg relevan sambil peras otak. Kalo emang udah jalan buntu sih ya tanya aja dengan garing, "Eh,tadi siapa ya namanya? Hehee" ^^
I always wondering,besok kalo udah tua terus reuni,bisa-bisa saya mati garing karena berusaha inget orang segitu banyak. *brb minum cerebrovit*
Me sitting at a table inside a café, sipping a hot chocolate, waiting for someone, it's raining outside. Can you imagine? Simply,my favorite scene..
Sunday, September 9, 2012
Alias
Monday, September 3, 2012
Petir di Siang Bolong
Tema kali ini adalah mencoba diet episode 52. Kenapa demikian? Hanya saya,Tuhan,dan sherlock holmes yang tau..
Sebelumnya mau minta maaf lahir batin dulu atas segala kesalahan saya baik yang disengaja maupun tidak. And I'm deeply sorry for gaining weight at holidays! Seperti yang telah orang awam ketahui bahwa kejadian pelik ini tak terhindarkan lagi mengingat aktivitas saya yg selevel mamalia dalam masa hibernasi alias makan banyak-tidur banyak. ( ._.)
Dan keputusan untuk mendisiplinkan pola makan yang kemarin hanya jadi cita-cita,dengan sangat mendesak harus diterapkan. Hal ini dipicu oleh acara besuk teman di rumah sakit beberapa saat yang lalu. Saya tidak bermasalah dengan teman saya itu apalagi rumah sakitnya,tapi timbangan badan yg terkenal akurat itu sudah berhasil membuat saya merasa ada petir di siang bolong. Padahal saat itu malam hari,tapi kan biar nyambung sama judul ya. #okesip
Saya ga akan lupa ketika angka di timbangan tersebut menunjuk ke angka keramat yang saya hindari bertahun-tahun. Udah,ga usah tanya berapa.. Hanya saya,Tuhan,adek saya,pacar,dan temen (banyak amat) yang tau. Mulai detik itu,kayak ada sesuatu yg mengencangkan syaraf napsu makan saya yang sangat kendho beberapa minggu yang lalu,dan berikrar akan kembali nyaman memakai celana-celana jeans saya. Cukup itu saja. :')
Perhelatan saya tidak selesai sampai di situ saja, (Tjih,sampe mana? Mulai aja belom.. -_-") karena ujian sesungguhnya adalah terjadi di rumah sendiri. Keluarga saya menjunjung tinggi prinsip "makan banyak dan tepat waktu biar tetap sehat" tepat waktu tetep tapi jadi yaa,terjadilah omelan sepanjang waktu. Mungkin bapak saya belum bisa menerima kenyataan bahwa anaknya yang dulu pemakan segala sekarang jadi pilih-pilih. Ini sih belum apa-apa dibanding veteranarian...vegetableran...veravetialam. #yagitudeh #tarakdungces
Sebelumnya mau minta maaf lahir batin dulu atas segala kesalahan saya baik yang disengaja maupun tidak. And I'm deeply sorry for gaining weight at holidays! Seperti yang telah orang awam ketahui bahwa kejadian pelik ini tak terhindarkan lagi mengingat aktivitas saya yg selevel mamalia dalam masa hibernasi alias makan banyak-tidur banyak. ( ._.)
Dan keputusan untuk mendisiplinkan pola makan yang kemarin hanya jadi cita-cita,dengan sangat mendesak harus diterapkan. Hal ini dipicu oleh acara besuk teman di rumah sakit beberapa saat yang lalu. Saya tidak bermasalah dengan teman saya itu apalagi rumah sakitnya,tapi timbangan badan yg terkenal akurat itu sudah berhasil membuat saya merasa ada petir di siang bolong. Padahal saat itu malam hari,tapi kan biar nyambung sama judul ya. #okesip
Saya ga akan lupa ketika angka di timbangan tersebut menunjuk ke angka keramat yang saya hindari bertahun-tahun. Udah,ga usah tanya berapa.. Hanya saya,Tuhan,adek saya,pacar,dan temen (banyak amat) yang tau. Mulai detik itu,kayak ada sesuatu yg mengencangkan syaraf napsu makan saya yang sangat kendho beberapa minggu yang lalu,dan berikrar akan kembali nyaman memakai celana-celana jeans saya. Cukup itu saja. :')
Demikian prahara setiap wanita yang sedang menjalani diet. Pesan moral dari cerita ini adalah,kalo ada temen atau keluarga yang emang niat diet itu jangan diketawain, apalagi malah diuji ketabahannya dengan diajak makan terus. Tentunya pihak yang niat diet tersebut akan merasa gak enak hati nolak ajakan terus, tar dipikir mau gaya-gayaan aja. Kemudian yang terpenting,jangan diejek dong gilak.. Butuh keberanian yang besar untuk merubah pola makan, itu kan demi kesehatan juga. Akan lebih baik kalo kita mau bantu dan mendukung, diajak bike to work juga boleh. Pesan ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan dan Kenyamanan Berkendara~
Subscribe to:
Posts (Atom)